Organisasi Kemahasiswaan Ekstra Kampus

Sikap Tegas PMII Dalam Kampus

Sudah banyak terdengar Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) telah mmenjadi warna lapangan kampus yang sudah membumi dimana-mana, al-hasil kampus tanpa OMEK merupakan kampus yang tak jauh dari kata pragmatis tanpa mengajarkan dinamika, dialektika yang langsung berpartisi aktif pada dunia kebangsaan, juga mahasiswa tidak terjebak pada masa kehancuran dimana para pemuda khusunya mahasiswa terhanyut akan ilusi dari revormasi.

OMEK inilah yang menjadi power mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, bahwa dalam diri tiap manusia ada raksasa tidur yang akan bermanfaat dengan melakukan aktivitas-aktivitas. Dengan memilih jalan organisasi, membuka pintu mahasiswa untuk tahu kekurangan dan kelebihannya. Selanjutnya kita optimalkan demi kebermanfaatan semua orang.

Sudah waktunya PMII bangun dari tidurnya, basis pertentangan sudah merajalela antar kelas atas dan kelas-kelas bawah kesibukan secara nyata dan individu, bidang institusi-institusi yang memprioritaskan peran masing-masing dan memberi kerangka organisatoris kepada kesibukan itu, secara hukum keras kapitalisme ini merupakan dunia persaingan. dari sinilah PMII harus mempunyai nilai tawar yang lebih artinya PMII harus bisa menjadi garden terdepan dimana PMII harus menuntaskan degradasi moral terhadap kader-kader saat ini. Nilai tawar inilah yang perlu bahwa semua kader berikan kepada PMII dengan mengasah Intelektual agar nilai jual PMII mahal. dengan kata lain PMII merupakan organisasi yang unggul dibandingkan organisasil lainnya.

Idiologi PMII saat ini perlu kita luruskan, bergerak bagaimana PMII bisa mengfilterisasi gerakannya, bermazhab keislaman nusantara dengan menteladani tradisi leluhur yang terbaik dari mereka, juga bermanhaj  kepada aswaja yang merupakan nilai kultural menjadikan nilai tawar untuk setiap anggota atupun kader, berpijak pada Nilai Dasar Pergerakan yang menjadi tranding kebebasan berfikir, berucap dan bertindak, dan berparadigma kritis transformatif yang menjadi sudut pandang dalam penyusunan teori dengan kritis dengan menciptakan gerak sesuai tuntutan PMII.

PMII harus bisa memberikan basis modal timbal balik mengerti antara kedaan dan kesadaran, sadar bahwa PMII berada dimana? sadar PMII harus bagaimana? disinilah peran PMII harus dimiliki. PMII hanya sekedar organisasi, secara teks PMII tidak akan memberi apa-apa kepada kader-kader, akan tetapi secara konteks PMII mempunya nilai tawar yang lebih daripada orang-orang yang tidak berorganisasi, bagaimana peran PMII memupuk kader memiliki kualitas yang bisa dianggap baik.


Dari sinilah mahasiswa harus sadar,  bagaimana tidak hanya menjadi mahasiswa biasa, bukan hanya pulang pergi masuk kelas dan mendengarkan dosen. Sudah saatnya mahasiswa harus berorganisasi apa yang telah didapat diperkuliahan harus bisa diterapkan diorganisasi, menyentuh masyarakat dengan kehangatnya ilmu yang telah didapat hal ini merupakan ruh mahasiswa bagaimana bisa mengapdi dimasyarakat, disini titik fokus peran organisasi sebagai jembatan para mahasiswa mengasah intelektual dan tindakan para mahasiswa, mengasah softskill, menemukan jati diri sebagai mahasiswa semestinya. Organisasi yang paham Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki toleransi yang tinggi dan semangat gotong royong. Namun, semuanya itu dibutuhkan kedewasaan cara berpikir, kerohanian yang mateng, pemahaman yang benar, dan saling pengertian. 


Penulis : Komisarit
Editor  : admin


Kiriman Terkait

0 Komentar "Sikap Tegas PMII Dalam Kampus"
Back To Top