Serpihan debu sudah menutupi rumput yang kini memutih
Dulunya menghijau, kian berganti oleh sandaran debu
Manismu dikala kau memanjakanku
Waktu aku duduk di bangku kampus yang penuh ilmu
Mengapa kini pendapat selalu disendat
Oleh pagar kayu yang mempesat
Apakah aku yang tak begitu pekat?
Ataukah terlalu banyak lobang untuk dilewatkan?
Tanah menjaring
Rerumputan kini mulai mengering
Pagar pun mengikuti terombang-ambing
Saat ini mendingi pekatan-pekatan puding
Kenapa harus ada anonim kalau tidak ada antonim
Kenapa harus ada yang di atas kalau di bawah tak pernah diintim
Aspirasi terjelma oleh rumput yang bergoyang
Tak pernah serpihan debu memanglikan pembicaraannya
Hanya pemikirnya yang ditransfer kepadanya
Mau tak mau harus mengikutinya
Pernahkah merasakan
Rumput yang bergoyang tak bisa dipercaya.
Padahal, itu semua hanya rayuan semata
Untuk ditundukkan oleh penguasa
Pendapat bukanlah hal yang perlu didapat.
Cukup dijadikan acuan dari segala aspek yang kurang tepat.
Cuman yang mempunyai kebijakan terlalu hebat.
Sehingga merasa paling kuat untuk berpendapat.
Karya : Fikri
0 Komentar "Otokritik Tak Pernah Menggelitik"