![]() |
Karya: Sahabat Is’ad |
Saat sang surya mulai menampakan wajahnya
Di situlah muncul ocehan-ocehan manusia
Ya manusia... Dia mengaku seorang mahasiswa yang
berstatus akademika
Gaya luwes, kaku dan menjemaka itulah warna-warni
kehidupan mereka
Akademika... wah... wah... wah...
Namamu selalu terpampang di mana-mana
Akan tetapi di masyarakat kau dianggap sampah
Karena kau tidak bisa menyampaikan aspirasi mereka
Saat kuliah, kau datang, duduk, diam, seolah-olah
kau menghadap maha kuasa
Kau hanya mementingkan nilai yang tertera dalam
kertas yang berlambang garuda
Kau tak pernah mempedulikan kehidupan di sekitar
Kau hanya mementingkan kepentingan kehidupan
selanjutnya
Saat kau sudah menjadi orang pertama di dunia
Kau masih tak peduli dengan rakyat
Yang terjebak oleh keadaan yang hina
Karena hatimu telah didoktrin oleh kepastian
manusia
Hey kau akademika ya... A-KA-DE-MI-KA
Kehadiran yang singkat serta tanggung jawab yang
mengikat
Tapi kau tidak sepakat dengan hasil rapat
Kau selalu berpendapat,
Tapi semua masih melakukan pertarungan yang hebat
Mungkin kau menganggap dunia ini sangat sempit
Karena banyaknya yang turun dari langit
Kau sangat pandai merelai pertikaian
Saat dalil agama kau piawai
Saat mencari untung di tengah kekisruhan
Engkau andalannya
Soal lobi kau jagonya dan public relation
Kau juga jempolnya
Kau bicara tentang norma
Tapi kau tak pernah melakukannya
Kau selalu membuat norma baru
Tapi kau selalu bertindak semaumu
Aku tak tau tentang akademika
Tapi itulah kehidupannya
Akademis, selalu bicara tentang keadaan,
Tapi saat ada tindakan mereka hanya diam dan
bersifat apatis bahkan hedonis
Aktivis, selalu berbicara serta berprilaku
demokratis
Tapi tidak kenal dengan sifat apatis dan akademis
Aktivis tentu akademis
Sedangkan akademis belum tentu aktivis
Itu bukan menghujat
Melainkan memberi pendapat
Ingat sahabat
Kenyataan memang pahit dan harapan
Hanya ada di angan-angan
0 Komentar "Satu Barisan Tapi Lawan"