![]() |
Sumber Foto : Klik Disini |
Di pagi hari dengan segelas kopi
memang indah, sambil merasakan terbitnya sinar matahari, matapun tertuju pada
beberapa tulisan yang mempunyai karakter berbeda-beda, serentak pikiran pun
langsung teringat pada film kartun boboiboy. Pertama mempunyai karakter
seperti BOBOIBOY yang mempunyai kekuatan super dan bisa membelah diri menjadi
beberapa bagian, adakalanya ia seperti air, tanah, angin, api, petir dan bahkan
matahari pun ia rangkul dalam dirinya. Kedua mempunyai karakter seperti GOPAL,
yaitu teman akrabnya BOBOIBOY, jika ditanya apa hobinya, tentu jawabannya
adalah sastra, mulutnya lincah dan gerakannya cepat dengan kemampuan mengubah
benda menjadi makanan. Ketiga mempunya karakter seperti YAYA, ciri
khasnya terletak pada penggunaan bahasa yang ia pakai dalam tulisan, lembut dan
indah seperti perkataan ibu pada anaknya, ia mampu terbang di udara, berbicara
sangat sopan, dan memanipulasi keadaan dengan perkataanya.
Jelas sekali perbedaan dari ketiga
karakter tersebut membuat PMII tambah berwarna, yang awalnya stagnan sekarang
menjadi polemik dialektis, topik yang di angkat pun tidak kalah menarik,
membuat otak ini sulit untuk berfikir kritis. Boboiboy dengan judul artikel “ASWAJASebagai Manhaj Al-Fikr, Benarkah ?”. Gopal melantunkan sajak berjudul “Mereka”.
dan yang terakhir artikel yang ditulis oleh Yaya berjudul “NDP SebagaiKerangka Refleksi Moral Kader”.
Akan tetapi dalam kesempatan kali ini
saya hanya bisa menanggapi tulisan boboiboy terkait gagasan boboiboy yang begitu
piawai, ia berkata, tujuan PMII tidak akan tercapai jika Hablumminallah,
Hablumminannas, dan Hablumminalalam yang dikemas dalam NDP (Nilai Dasar
Pergerakan) dihilangkan, (Jawaban pertanyaan, apakah gerakan PMII yang
dianggap menyimpang bisa menjamin tidak tercapainya tujuan PMII ?). Tentu
pertanyaan itu (menyimpang) masih dalam tahap proses di pmii, berbeda lagi ketika sudah
selesai berproses, itu sudah untuk penilaian tercapai atau tidaknya tujuan PMII
). Dan pasti dengan tercapainya tujuan PMII, orientasinya jelas untuk kehidupan
selanjutnya di akhirat nanti, dengan terbentuknya
pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Dari gagasan boboiboy tadi, sama halnya saya mengucapkan “kamu pasti akan sakit besok jika
kamu hari ini tidak makan dan minum” karena makan dan minum adalah hal yang
pokok dalam kehidupan.
Dalam Firman Allah surat al-kahfi di
sebutkan :
ولا تقولن لشاىء انى
فاعل ذلك غدا, الا ان يشاء الله واذكر ربك اذا نسيت وقل عسى ان يهدين ربى لأقربى
من هذا رشدا
“Dan
jangan sekali-sekali kamu mengatakan terhadap sesuatu: “sesungguhnya aku akan
mengerjakan itu besok pagi, (QS. 18:23) kecuali (dengan menyebut):
‘insyaallah.’ Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah:
‘mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat
kebenarannya daripada ini.” (QS. 18:24).
Dengan adanya I’timad firman Allah dalam al-quran tersebut sudah jelas
manusia dianjurkan untuk selalu mengucapkan insyaallah. “Besok pagi” yang
terdapat dalam al-quran itu adalah masa depan, dan manusia tidak ada yang tahu
kecuali Allah. “tidak akan tercapai tujuan PMII” dalam artikel yang ditulis
boboiboy itu adalah masa depan, karena tujuan tidak terdapat pada kader yang
masih berproses, akan tetapi tujuan itu ialah akhir dari proses PMII yakni paska dari PMII.
Sungguh hebat cara ia menyampaikan gagasannya itu, dengan
kepiawaiannya pun ia mengganggap
pemikiran saya menilisik jauh kedalam ideologi liberalisme. Namun melihat cara
ia menyatakan gagasannya tentang NDP dan Tujuan PMII, pandangannya pun lebih
jauh kedalam ideologi Radikalisme.
Jika memang
seperti itu adanya dari gagasan yang telah disampaikan oleh boboiboy. Terbesit dalam fikiran kok
bisa tahu, ini
boboiboy apa Tuhan ?.
Bukannya dalam Al-Quran sudah jelas
ada ayat yang berbunyi :
قل انتم اعلم ام الله
“Apakah
kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah” (Al-Baqorah: 140 )
Ayat tersebut
membuktikan Allah lah yang lebih mengetahui segala sesuatu apapun, tidak ada
tandingan dan tidak ada pula orang yang mengatakan aku lebih tau dari Allah.
Jika ada?, tentu orang tersebut telah syirik
“seperti yang ia katakan dalam aktikel pertama, poin ENAM menduakan tuhan
(syirik). Lebih mementingkan berfilsafat” dengan
menyetukannya, karena sesunguhnya tidak ada Tuhan selain Allah. Yang maha mengetahui lagi maha mendengar.
Menilai kader “bersifat apatis
dengan kerusakan yang jelas-jelas terjadi” dalam artikel “ASWAJA Sebagai
Manhaj Al-Fikr, Benarkah ?”. membaca teks tersebut Jadi teringat perkataan Feurbach
yang dikutip oleh Drs. Andi Muawiyah Ramly. Dalam buku (Peta Pemikiran Karl Marx ‘’meterialisme
dialektis dan materialisme historis”). Manusia beragama karena terikat oleh
alam yang didapatinya kuat dan ganas. Oleh karena itu untuk mengatasi,
tepatnya, untuk membebaskan diri dari alam yang ganas ini manusia membayangkan
suatu kekuatan berpribadi sempurna. Dengan bayangan ini manusia mampu mengatasi
segala macam penderitaanya. Ringkasnya bayangan Allah hanyalah refleksi dari
jiwa manusia yang sengsara.
Dari perkataan feurbach tersebut,
bisa kita gambarkan kenapa boboiboy mengatakan perkataan seperti itu, jelas terbangunnya para
pendekar pena dari tidur, karena berada
dalam satu lingkungan organisasi yang menurutnya semakin rusak disebabkan
pemahaman para kader terhadap ASWAJA
yang keliru. Oleh karena itu untuk mengatasinya para pendekar pena menghujat
dengan berbagai tulisan hanya untuk dijadikan refleksi dari jiwa-jiwa yang
sengsara.
Dalam hal
ini, saya memandang bukan pemahaman kader terhahap ASWAJA yang keliru. Karena dalam
konteks sekarang, dengan perkembangan zaman. Kader hanya ingin bisa beradaptasi
dengan lingkungannya untuk mencari jati diri. Seperti artikel yang ditulis oleh
Mumtaz Yasa (MY) dengan judul “Mencari Jati Diri: Sebuah Usaha Menggapai
Spiritualitas Dalam Sufisme (Tasawwuf)”. Pada artikel tersebut menyatakan
“siapa yang telah mengenal dirinya maka ia (akan mudah) mengenal Tuhannya. Oleh
karena itu saya berfikiran khusnudzon kepada kader yang dianggap rusak oleh
boboiboy tersebut, mungkin kader sekarang sedang mencari kebenaran jati diri
untuk lebih mudah mengenal tuhan, dengan berbagai gerakan dan tindakan yang
mereka lakukan. Walaupun memang banyak orang ketika melihat hal yang seperti
itu dianggap sudah keluar dari koredor PMII. Kenyataanya memang dalam hidup bersosial selalu bersilangan, tangan
kanan terkadang ada di tangan kiri, terkadang pula tangan kiri ada di tangan
kanan. menyebabkan selalu di doktrin dengan pemikiran suudzon dengan mengatakan ketika apa yang
kita lihat salah, maka salah. Sejatinya tidak ada manusia yang tahu dengan hati
seseorang. Waallahua’lam…..
Kepandaian merangkai bahasa memang
menjadi hal biasa dikalangan dunia sastra, dengan kepiawaian memoles bibir
memang menjadi patokan utama bagi para pendekar pena, dikalangan kita hanya
bisa menghawatirkan dengan keadaan mereka, takutnya ada maksut tertentu yang
tersurat dari niat utama.
Dalam buku (Peta Pemikiran
Karl Marx ‘’meterialisme dialektis dan materialisme historis” oleh Drs. Andi
Muawiyah Ramly). Menyebutkan : pada hakikatnya yang membuat manusia
menjadi homo humanis adalah kerja. Dengan bekerja manusia mencapai kenyataan
sepenuh-penuhnya dan dalam aktivitas bekerja pula manusia mengadakan diri tidak
seperti dalam kesadaran secara intelektual, melainkan secara berkarya nyata
sehingga ia memandang dirinya sendiri dalam dunia yang diciptakan sendiri. Marx
mencitrakan manusia kedalam posisi emansipatoris, hal demikian berarti
menghilangkan segala sesuatu yang menghalang-halangi manusia secara positif
menghumanisaikan manusia. Untuk meciptakan kodratnya sebagai makhluk tertinggi
maka kondisi objektif dari keadaan materi manusia harus tetap menjadi faktor
dominan berhadapan dengan kesadaran.
#salampergerakan
Oleh : Sahabat Muhammad Ruji
0 Komentar "RADIKALISME BOBOIBOY"