Pelatihan Kader Dasar (PKD)
Komisariat PMII Al-Qolam
Kabupaten Malang
2015-2016
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi belakangan ini menimbulkan suatu keadaan dimana masyarakat dipaksa untuk menerimanya sebagai suatu hal yang baik, yang denganya apapun bisa dikerjakan dengan mudah dan segala apapun yang menjadi keinginannya akan terpenuhi. Kemajuan teknologi ini sebenarnya merupakan suatu model yang merupakan suatu tuntutan yang harus tersedia diera modern ini. Era modern yang segera beranjak menuju era postmodern dengan berbagai kemasanya telah membawa banyak perubahan di berbagai negara diseluruh dunia. Era modern telah melahirkan globalisasi dengan segala pernak-perniknya yang mana pada awalnya sengaja diciptakan dengan berharap banyak perekonomian yang mendunia serta kesejahteraan dapat tercipta dengan mengintegrasikan ekonomi negara-negara kedalam suatu system ekonomi global.
Bila kita mengkaji secara lebih mendalam maka kita akan menemukan bahwa globalisasi merupakan program lanjutan dari kapitalisme dengan segala bentuk style dan kemasan yang sedemikian rupa, sehingga banyak orang yang secara tidak sadar telah menyerahkan hidupnya pada perubahan mode yang tidak jelas ini. Disadari ataupun tidak sebenarnya didalam globalisasi yang didengungkan sebagai jaman kemajuan ini mengandung unsur kolonialisme dan developmentalisme berkelanjutan dari masa-masa. Realita telah menjawab sendiri bila globalisasi membawa pengaruh luar biasa besar diberbagai negara dibelahan dunia. Perubahan yang terjadi begitu cepat terutama dibidang ekonomi dan politik yang berpengaruh pula pada tatanan masyarakat yang ada. Di negara-negara berkembang khususnya Indonesia, dampak negative yang dirasakan lebih besar dari pada dampak positifnya.
Globalisasi telah menciptakan budaya konsumtif yang tinggi yang terjadi tidak hanya dikota-kota besa tetapi juga didaerah-daerah pinggiran. Tidak hanya pada mereka yang memiliki perekonomian yang sudah tertata tetapi juga mereka yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. Hal ini tentunya menjadi sasaran subur bagi negara-negara maju (produsen) untuk memasarkan barang-barangnya. Budaya konsumtif mengakibatkan kaum muda tidak lagi berfikir bagaimana caranya agar negara ini bisa mengimbangi negara-negara maju dengan berusaha untuk menciptakan produk baru yang bisa meraup pasar Internasional tetapi masih tinggal pada tataran kekaguman yang berlebih dengan menikmati produk-produk luar negeri. Kaum muda seakan belum siap untuk menghadapi berbagai macam tantangan jaman dengan mode lintas dimensinya.
Generasi muda terkesan untuk menunda memikirkan bagaimana menjadikan negara ini sebagai pemasok pasar dunia yang tidak hanya dijadikan sebagai pasar dan seringkali globalisasi dengan kemajuan bidang teknologinya ditanggapi sebagai sesuatu hal yang wajar yang merupakan bukan masalah sehingga tidak perlu penanganan. Globalisasi dengan kemajuan teknologinya telah menciptakan stimulus pemikiran masyarakat untuk memperpendek/mempercepat waktu demi tersedianya barang atau kebutuhan dihadapan mereka yang tanpa diimbangi dengan proses yang wajar.
Kecenderungan secara instan inilah yang banyak menimbulkan berbagai macam bentuk kriminalitas tanpa pikir panjang masyarakat di Indonesia. Bila kita bercermin kedalam ruang lingkup yang lebih kecil, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga merupakan sebagaian kecil dari mereka yang mengalami fenomena tersebut di atas. Tidak dipungkiri bahwa kader PMII merupakan sebagian dari penerus tongkat estafet kehidupan Indonesia. Tetapi realita yang menyelimuti kader saat ini jauh dari harapan. Totalias dan loyalitas mereka terhadap organisasi sebagai miniatur dari sebuah kehidupan masih membutuhkan banyak perhatian.
Dalam tahap ini merupakan suatu proses awal untuk melakukan transformasi sebagai langkah dalam menghadapi realitas sosial yang sedang terjadi. Sebagai kader penerus bangsa, kader-kader PMII harus dapat diandalkan dan tentunya PMII sebagai wadah pengkaderan akan menyiapkan kadernya menjadi organ yang bisa melakukan pergerakan di berbagai macam dimensi sampai pada tataran praksis. Akan tetapi kita seringkali mengalami suatu kebingungan harus memulai dari mana agar keinginanya untuk mewujudkan suatu perubahan sosial yang lebih baik. Pada dasarnya jawaban dari kebingungan itu adalah terletak pada paradigma gerakan yang dipilih. Sebab, paradigma adalah wordl view, bagaimana seseorang memandang dunia kemudian menerjemahkannya dalam bentuk gerakan, dalam tataran praksis.
Dan yang lebih penting lagi adalah, bahwa new contect (konteks baru) seringkali tidak mampu dijawab oleh old paradigm (paradigma lama). Sering kali new contect harus dijawab oleh new paradigm Dalam hal ini, Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, adalah merupakan salah satu upaya mempersiapkan kader-kader militan melalui revitalisasi paradigma gerakan. Dengan itu semua, diharapkan akan tercipta kader pergerakan yang dapat diandalkan, yang dapat melakukan pergerakan pada berbagai lini dan segi kehidupan.
Kegiatan ini berlandaskan pada:
1. Pancasila dan UUD ‘45
2. AD/ART PMII
3. Program Kerja Pengurus Komisariat PMII Al-Qolam 2016
4. Rapat Persiapan Pembentukan Panitia Pelaksana Pada Tanggal 03 April 2016
C. TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan dan target dari Pelatihan Kader Dasar (PKD) 2016 ini adalah :
Tujuan:
1. Tertanamnya keyakinan kader terhadap dunia Pergerakan baik spritual, intelektual dan profesional dalam menangani apapun
2. Mempertegas identitas dan integritas sebagai kader Pergerakan.
3. Memfasilitasi kader dalam mengembangkan potensi pengembangan diri
Target:
1. Terwujudnya kesadaran, loyalitas dan militansi kader.
2. Tertanamnya pemahaman ke-PMII-an secara komperhensif pada kader
3. Terbentuknya transformasi gerakan kader dalam spiritual, intelektual dan profesional
D. NAMA, WAKTU DAN TEMA KEGIATAN
1. Nama Kegiatan Kegiatan ini bernama “PELATIHAN KADER DASAR”.
2. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelatihan Kader Dasar ini dilaksanakan pada:
Hari : Kamis s/d Sabtu
Tanggal : 05 - 07 Mei 2016
Waktu : 07:00 WIB s/d SELESAI
Tempat : Gedung Islamic Center Kepanjen, Malang
3. Tema Kegiatan :
"Membentuk Kader Mujahid : “ Berdzikir Tanpa Lepas, Berfikir Cerdas dan Bertindak Tegas”.
E. FASILITAS KEGIATAN
1. Living Kost
2. Kaos
3. Block Note
4. Sertifikat
5. Konsumsi
6. Coffee Break
F. MATERI KEGIATAN
Dalam acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) 2016 ini menggunakan materi-materi sebagai berikut:
1. Paradigma PMII
2. Strategi Pengembangan Organisasi
3. ASWAJA Sebagai Manhajul Fikr
4. Analisa Sosial (ANSOS)
5. Analisis Wacana
6. Rekayasa Sosial
7. Pengolahan Opini dan Gerakan Masa
8. Managemen Aksi
9. Antopologi Kampus
G. PENYELENGGARA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat PMII Al-Qolam Malang Masa Khidmat 2015-2016 dengan,
Alamat : Jl. Raya Putat Lor No.99 Gondanglegi Malang
Email : alqolampmii@gmail.com
Kontak :
Badrud Tammam : 0821 8617 4287
Winda Huda P : 0878 8121 1664
H. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini diikuti oleh anggota pasca MAPABA PMII komisariat Al-Qolam dan delegasi dari Komisariat lainnya.
I. SUSUNAN KEPANITIAAN
Terlampir (Lampiran I)
J. PENDANAAN
1. Kontribusi peserta @ Rp. 25.000;
2. Dana halal dan tidak mengikat. Estimasi dana Terlampir
(Lampiran II)
K. SUSUNAN ACARA
Terlampir (Lampiran III)
L. KETENTUAN DAN SYARAT PESERTA
Terlampir (Lampiran IV)
M. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai dasar kegiatan Pelatihan Kader Dasar yang dilaksanakan oleh PK.PMII Al-Qolam Malang dan partisipasi dari semua pihak baik moril mapun materiil amat sangat kami harapkan. Semoga dengan bantuan tersebut kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. Serta kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Wallaahu Al Muwaffieq Ilaa Aqwam Al Thorieq
Gondanglegi, 10 April 2016
Panitia Pelaksana
Pelatihan Kader Dasar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Komisariat Al-Qolam Malang
0 Komentar "Pelatihan Kader Dasar 2016 Akan Membentuk Kader Sesuai Trilogi PMII"