Malang, 07 Februari 2016 - Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Institut Agama Islam (IAI) Al Qolam, Gondanglegi, Kabupaten
Malang, menggelar Haloqah Islam Nusantara.
Hadir dalam acara
yang dibungkus dengan pelantikan Pengurus Komisariat PMII IAI Al Qolam Masa Khidmat 2015-2016, itu
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulana (PCNU) Kabupaten Malang, KH Bibit
Soeprapto dan penulis buku "Bakiak Politik Sorban Negarawan", Yatimul
Ainun.
Acara yang
berlangsung di Aula IAI Al Qolam, Minggu (7/2/2016) itu, dihadiri ratusan kader
PMII dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya, seperti GMNI Al Qolam.
Halaqoh Islam
Nusantara itu bertema "Aswaja Sebagai Teologi Pembebasan". Menurut
kiai Bibit, yang menjadi pemateri pertama menyampaikan, bahwa Islam Nusantara
itu adalah Islam yang damai."Anti terhadap
kekerasan. Menjalankan syariat Islam dengan penuh kedamaian, saling menghargai
antar sesama," katanya.
Sementara itu,
menurut Yatimul Ainun, selaku pemateri kedua, bahwa Islam Nusantara itu bukan
agama baru. Tetapi, sebuah pemikiran yang berlandaskan sejarah Islam yang masuk
ke Indonesia, tidak melalui peperangan, tapi kompromi terhadap budaya.
"Islam
Nusantara itu adalah Islam yang tidak bertentangan dengan budaya kecuali
budayanya tidak sesuai dengan syariat Islam," jelas pria yang juga menjabat
Pemimpin Redaksi MALANGTIMES itu.
Islam yang
menghormati keberagaman. Indonesia itu memiliki banyak bahasa, sekian ribu
pulau, suku, agama dan keyakinan termasuk keragaman politik.
"Semua kita
jadikan satu dengan semangat Islam Nusantara. Islam yang memanusiakan manusia,
cinta tanah air. Inilah yang disebut dengan Islam yang Ahlussunah Wal
Jamaah," katanya.Lebih lanjut Ainun
menyampaikan, bahwa ada empat landasan dalam Islam Nusantara. Pertama, semangat
religius. penekanannya adalah akhlaqul karimah.
"Kedua, spirit
dan nasionalis. Antara nasionalis dan Islam, jangan dipertentangkan. Jika hal
itu terjadi, Islam akan semakin kuat, karena ada semangat nusantara di dada
kita," tegasnya.
Adapun landasan
keempat tambahnya, adalah semangat kebhinekaan. yakni menghormati dan
menghargai antar umat beragama."Landasan
keempat adalah, semangat kemanusiaan. Mari kita berpandangan visioner untuk
membangun semangat keberagaman. Jika hal itu kita lakukan, akan lahir dunia
tanpa peperangan. Tapi akan lahir dunia damai," katanya.(*)
Post Lainnya :
1. Malang Times
2. Indonesia Times
3. Kaltim Times
4. Rembang Times
5. Sleman Times
6. Jogja Times
7. Marauke Times
8. Mahakam Times
0 Komentar "Halaqoh Islam Nusantara dan Pelantikan Pengurus Komisariat PMII Al-Qolam 2016"