Organisasi Kemahasiswaan Ekstra Kampus

Temporal Perkembangan Kampus Selalu Gagal Fokus

Gejolak bukanlah hal yang asing bagi seorang mahasiswa dengan pihak kampus, karena dengan adanya gejolak tersebut menuai hasil pertumbuhan yang sangat pesat baik untuk mahasiswa maupun pihak kampus itu tersendiri.

Temporal kini menjadi ayunan proses perkembangan sebuah kampus yang katanya berbasis riset dan pesantren. Saat ini lembaga riset sudah ada dimana-mana, dan apa yang perlu diadopsi dari riset sebagai visi di sebuah perguruan tinggi, sedangkan riset itu sendiri sudah termasuk dalam Tri-Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pesantren pun saat ini para pembaca maupun pengelola dari pihak kampus sudah mengetahui bahwasannya pesantren khusus di sekitar kampus sudah merajalela dari pesantren kecil maupun besar. Tetapi bukan mengesampingkan pesantren, melainkan memberi peluang kepada pesantren-pesantren yang berkembang dan mempunyai fokusnya masing-masing.

Penulis yakin, di kampus tercinta ini banyak pemikir-pemikir yang hebat dan intelektual yang pesat sehingga terlalu banyak temporal dalam proses perkembangan kampus yang tidak fokus dalam perkembangannya.

Mungkin ada sebuah pertanyaan dari pengguna layanan kampus tercinta ini, seperti apakah ideal kampus itu berdiri dan menuaikan visi - misi nya yang tidak bersaingan dengan fokusnya di masing-masing bidang?. Relevannya bukan untuk menyaingi pesantren-pesantren yang sudah fokus dalam bidangnya. Dan lembaga-lembaga riset yang sudah berdiri.

Bukan kah berdirinya kampus itu untuk memberikan edukasi, riset dan pengabdiaannya. Riset dan pesantren sudah otomatis menjadi salah satu fokusnya. Bukan untuk menyaingi lembaga-lembaga yang sudah berdiri.

Jika tidak menerima sebuah pernyataan di atas, penulis bertanya. Parameter keberhasilan visi-misi nya tersebut seperti apa? Sedangkan masyarakat sekitar saja mengenal kampus tersebut dengan julukan UNISMA (Masih menjadi cabang)

Itu hanya berkutat pada visi-misi nya kampus, masih belum kita menelusuri yang lebih mendalam lagi terkait kebijakan, pelayanan, fasilitas dan lain-lainnya.

Tetangga tidak harus mengetahui isi sejelek-jeleknya dapur yang kita kelola dan yang kita rasakan juga. Maka dari itu, sebelum keluar rumah kita harus perbaiki isi rumah.

Berbicara tetangga, tidak perlu disebutkan namanya. Apakah kampus yang mulai berkembang itu bertele-tele terkait dengan pengembangan mahasiwa yang menyesuaiakan Tri-Dharma Perguruan Tinggi.

Baik sistem akademik yang fokus pada orientasinya, penelitiannya yang penuh nilai dan tawaran-tawarannya serta pengabdiaannya terus menerus yang sesuai ditetapkan dari tahun ke tahun. Bukan tahun saat ini berbeda kebijakannya dengan tahun sebelumnya. Sehingga menimbul sebuah kontra-produktif antara mahasiswa dan penunggang kebijakan (pihak kampus).

Diukur dari sisi fasilitas bukanlah meremehkan sebuah kampus yang besar bagi penulis, akan tetapi sangat riskan untuk dikeluarkan melewati media yang dibaca oleh semua pihak. Cukup ini sebuah pembelajaran bagi kampus dan pengguna layanan kampus agar peka atas keberadaan sekitar yang kurang sehat dan perlu perbaikan di setiap elemen kampus.

Seyogyanya bisa memposisikan diri, dimana kita berada dan kapan kita berbicara. Setidaknya fokus atas pencapaian yang sudah menjadi rencana dan strategi untuk perkembangan kampus. Penulis berharap, pengelola layanan (Pihak Kampus) dan penggunan layanan (Mahasiswa) bisa mengetahui tugas pokok dan fungsinya. Agar tidak menghilangkan sebuah identitas dan bukan sekedar civitas.


Penulis : Fikri

Editor : Admin

Tag : Opini
0 Komentar "Temporal Perkembangan Kampus Selalu Gagal Fokus"
Back To Top