Oleh : Sahabat Yusron Al-Haddad*
Berawal dari
dua kata “Kiamat Intelektual” yang tersirat saat saya membuat rangkaian jadwal
acara PKD (Pelatihan Kader Dasar) IV Komisariat PMII Al-Qolam, yang nantinya dua kalimat tersebut
saya pergunakan untuk sebuah istilah dalam rangakaian jadwal acara PKD PMII IV.
Sebelumnya dua
kata tersebut terdengar aneh dan menimbulkan tanda tanya bagi segenap
kepanitiaan PKD, sebab oleh sebagian panitia yang memiliki mandat mencari
pemateri untuk PKD ini dianggap sebagai salah satu materi PKD , dengan demikian
maka panitia tersebut mengajukan permohonan kepada salah satu dosen yang
bernotabane PMII dan ahli dalam filsafat agar berkenan mengisi kiamat
intelektual, namun sang dosen tadi menolaknya dan meminta untuk mengisi materi
lainya, sebang sang dosen tadi merasa bingung, begitu pula dengan panitia yang
mengajukan permohonan tadi juga mengalami kebingungan tingkat tinggi, karena
kedua belah pihak sama-sama bingung maka panitia kembali pulang untuk
menanyakan terlebih dahulu kepada ketua komisariat, dan ketua komisariatnya
juga pernah bingung pula sebelumnya namun dia sudah pernah saya kasih
penjelasan tentang hal ini, maka ketua komisariatpun memberikan penjelasan akan
hal ini kepada panitia yang tengah mendapati kebingungan tadi, setelah mereka
memahami lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, sebab dua kata yang mereka
bingungkan tadi maksudnya ialah tidur malam.
Sebetulnya
menurut saya pribadi dua kata akan mudah dipahami oleh siapapun saja, namun
kesalahannya terletak pada kurang telitinya terhadap singkronisasi antara
materi dan waktu, sebab waktu yang tertera pada agenda kiamat intelektual
adalah jam 21.00 – 04.30 pagi, otomatis jika waktunya sekian maka tidak mungkin
hal tersebut dianggap sebagai materi, akan tetapi akan dipahami sebagai jam
istirahat atau tidur malam, dikarenakan selama satu hari full itu adalah materi
dan sangat tidak manusiawi jika sehari semalam materi-materi tanpa henti, dan
sudah sewajarnya waktu tersebut dijadikan sebagai istirahat malam.
Sedangkan
tujuan saya menaruh dua kata unik tersebut agar memiliki nilai yang bermakna
bagi aktivitas berpikir sahabat-sahabat dengan mencari dan mengkaji sisi
filosofi yang terkandung dalam kata kiamat intelektual.
Kemudian
sekarang yang akan menjadi pertanyaan dan pembahasan penting adalah apa
filosofi dari kiamat intelektual tersebut? Maka disini terdapat penjelasan
bahwasanya tidur Ialah istirahat yang menimbulkan implikasi berhentinya
berpikir manusia sebab saat manusia tengah tidur tidak ada hal yang bisa
direncanakan dengan akal pikirannya, akal akan kehilangan fungsinya sebagai
alat pemikir dan semua aktivitas yang dilakukan tubuh manusia tatkala itu bukan
atas kendali dirinya sendiri, akan tetapi kontrol gerakan tubuh sesuai dengan
rencana allah tanpa melaui proses pilihan gerakan yang diiginkan oleh manusia
itu sendiri, begitu pula dengan mimpi ketika tidur tidak akan kita dapat kita
rencanakan, mimpi datang dengan sendirinya, baik itu berupa mimpi indah ataupun
mimpi buruk, kita hanya bisa mengalami dan menjalani seluruh kegiatan dalam
tidur kita tanpa rencana sadar, akan tetapi jika kita menginginkan hal baik
terjadi dalam perjalan tidur, maka ada beberapa syarat yang harus dilakukan
sebelum tidur, seperti halnya mengambil wudhu’, sholat witir, dan membaca
beberapa do’a-do’a sesuai yang telah dianjurkan oleh agama islam itu sendiri,
dengan harapan tidur kita dapat dilindungi oleh malaikat dan memperoleh mimpi
indah atau mimpi yang bermanfaat.
Sekarang
apakah yang membuat kata tidur diistilahkan menjadi kiamat intelektual pada PKD
PMII kali ini? Yakni dengan alasan bahwa analogi kiamat sedikit digambarkan
dalam tidur, sebab dikala kiamat terjadi nanti tidak ada 1 hal yang bisa
direncanakan oleh diri kita, semua atas kendali yang maha kuasa, tidak ada daya
dan upaya yang mampu dilakukan ditengah terjadinya kiamat, akan tetapi jika
kita menginginkan hal baik terjadi pada diri kita maka salah satu yang dapat
diperbuat ialah amaliah yang baik sebelum datang kiamat dengan menuai
ketaqwa’an kepada yang maha Esa agar tatkala kiamat nanti kita bisa mendapati
hal baik dari allah tanpa siksa’an, sekali lagi hal baik ini bisa diusahakan
sebelum kiamat tiba bukan ketika kiamat, sama halnya dengan orang tidur yang
mengharapkan aman, nyaman, mimpi indah, dan dan dijaga malaikat dalam tidurnya
hanya dapat kita usahakan sebelum tidur bukan ketika sedang tidur dan setelah
bangun tidur kita masih bisa kembali melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat
direncanakan atas kontol diri kita sendiri atau bisa disebut kehidupan dihari
selanjutnya, sama pula halnya dengan kiamat yang terdapat kehidupan setelahnya
yakni kehidupan baru di akhirat.
Itulah analogi
yang dapat saya jelaskan sehingga menjadikan sebuah alasan mengapa saya menaruh
istilah tidur malam dengan istilah kiamat intelektual demi indahnya agenda
acara dalam PKD PMII IV Komisariat Al-Qolam Malang.
Ada 1 rahasia
yang berhubungan dengan tulisan ini, yaitu sebuah waktu yang hening dan dapat
dilakukan untuk mengerjakan beberapa hal yang sulit atau pekerjaan yang
membutuhkan kinerja extra otak, sebab pada waktu ini otak kita sedang fresh dan
belum terjamah oleh pikiran-pikiran yang lain, dan waktu istimewa ini terletak
pada setelah terbangunnya kita dari tidur malam, baik itu bangun pada 1/3 malam
ataupun setelah terbitnya fajar shadiq, maka alangkah lebih baik jika
dimanfaatkan untuk sebuah pekerjaan yang yang amat membutuhkan kinerja extra
otak, bisa juga dipergunakan untuk waktu belajar bagi semua kalangan pelajar
tanpa terkecuali, karna pelajaran akan sangat mudah dicerna atau dipahami dan
direkam baik oleh otak. Kunci bagi para penghafal al-qur’an ataupun
pelajaran-pelajaran yang membutuhkan hafalan banyak dilakukan pada waktu
istimewa ini, tulisan ini pula saya karang dan dikerjakan pada waktu istimewa
ini juga, karena saya banyak mendapatkan saran dari berbagai pihak termasuk
orang tua saya sendiri yang menyarankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
bermanfaat pada waktu yang istimewa tersebut.
Semoga tulisan
saya kali ini yang terinspirasi dari dua kata unik tersebut tetap dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya, amin allahumma amin.
*Presiden Mahasiswa (Presma) IAI Al-Qolam Periode 2016 - 2017
Tag :
Komisariat,
Opini
2 Komentar "KIAMAT INTELEKTUAL"
mantab sekali tulisan ini. apalagi penggunaan tanda baca lebih mendapat perhatian.
Silahkan langsung didownload sahabat..